Kekuatan Sebuah Harapan

Dahulu, ada seorang pengusaha yang cukup berhasil di kota ini. Ketika sang suami jatuh sakit yg cukup parah, satu per satu pabrik mereka dijual. Harta mereka terkuras untuk berbagai biaya pengobatan dan biaya hidup, karena sang pencari nafkah sedang terbaring tak berdaya.
Hingga akhirnya mereka harus pindah ke pinggiran kota dan membuka rumah makan sederhana. Sang suami pun telah tiada.
Beberapa tahun kemudian, rumah makan itu pun harus berganti rupa menjadi warung makan yang lebih kecil sebelah pasar.
Setelah lama tak mendengar kabarnya, kini setiap malam tampak sang ibu tua dibantu oleh anak dan menantunya menggelar tikar berjualan lesehan di alun-alun kota.
“Cucunya sudah beberapa bu”, tanya orang-orang yg masih mengenal masa lalunya yang berkelimpahan. Namun, ia tak kehilangan senyumnya yang tegar saat meladeni para pembeli.
Lalu seorang pembeli yg mengetahui kisah ibu penjual nasi itu memberanikan diri utk bertanya “Wahai ibu, bagaimana kau sedemikian kuat?”
Si ibu tersenyum ramah lalu menjawab “Harapan nak! Jangan kehilangan harapan. Bukankah seorang guru dunia pernah berujar, karena harapanlah seorang ibu menyusui anaknya. Karena harapanlah kita menanam pohon meski kita tahu kita tak kan sempat memetik buahnya yang ranum bertahun-tahun kemudian. Sekali kau kehilangan harapan, kau kehilangan seluruh kekuatanmu untuk menghadapi dunia”.
Ibarat sebuah kendaraan… Harapan adalah bahan bakar dalam kehidupan kita. Kendaraan akan mati dan tidak bisa berjalan normal jika bahan bakarnya habis, begitupun kita jika kehilangan sebuah harapan. Semakin besar harapan seseorang, maka semakin kuatlah keyakinannya dalam melangkah.

Sumber : https://roena.wordpress.com/2012/03/22/174-kekuatan-sebuah-harapan/

Komentar